Posts

Showing posts from 2020

nikmatnya kesadaran buat mengatasi tekanan hidup dan segala permasalahan hidup baik masalah individu maupun masalah sosial

nikmatnya kesadaran buat mengatasi tekanan hidup, setress, ketegangan hidup, problem hidup, permasalahan hidup, sehingga tidak menimbulkan penyakit mental, fisik, maupun psikosomatis Intinya bisa dimulai dari kesadaran. Kitab suci sendiri menyatakan di Ar Ro'du 11, bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mau memulai untuk mengubah apa-apa yang ada di dalam dirinya sendiri. Jadi kaum di sini kita kenakan ke per individu. Kita memulai Tuhan menyambut. Ingat dengan doa? Do'a, berdoa, siapa yang memulai? Kita hamba yang memulai berdoa, Tuhan yang merespons, menjawab, mengabulkan. Kapan kita berdoa? Kita berdoa manakala muncul kesadaran untuk berdoa. Sekarang tekanan hidup datangnya bisa dari mana saja. Lebih khusus tekanan hidup datang dari luar. Tapi itupun sebenarnya tergantung dengan kelenturan kita, anggapan kita. Ada yang kalau ada angin sedikit saja, orang sudah menganggap itu sebagai tekanan hidup. Tapi ada juga orang yang keb...

Rasa berat beberapa hari terakhir menandakan apa

Rasa berat beberapa hari terakhir menandakan apa? Itu tandanya adalah kamu harus bertindak dengan bijak. Bukan hanya itu, itu adalah isyarat bagi Anda untuk bersabar. Bersabar agar tidak berprasangka negatif terhadap apa saja, siapa saja, termasuk terhadap dirimu sendiri. Mengapa? Soalnya prasangka negatif bisa mengamplifikasi kondisi yang sudah kurang menguntungkan itu menjadi bertambah kurang menguntungkan. Resepnya adalah bersabar, bersabar, dan bersabar. Rasa sabar Anda harus Anda lipat gandakan. Bisa lipat dua, tiga, empat, sampai tak terhingga. Kesempatan untuk latihan kesabaran janganlah kau sia-siakan. Juga, apa bila kamu bangun dari tidur malam ada rasa berat, malas yang sangat mendalam, itu sebenarnya adalah kesempatan emas bagimu untuk membuktikan bahwa kamu mempunyai kekuatan yang bisa kamu mohonkan pertolongan kepada Allah untuk melawan kondisi berat, malas, pinggang pegal, sulit bangkit, untuk melawan dengan sekuat tenaga sambil dengan penuh keseriusan...

Cara mengatasi setres dalam kehidupan

 Istilah stress, setres, dan sutris ada banyak padanannya. Ada yang menyebut galao. Ada suntuk. Ada apa lagi. Intinya kondisi tersebut akan dirasa tidak menyenangkan dan mengganggu bagi pengidapnya. Kalau kita sederhanakan kejadian peristiwa yang dialami orang dalam satu dimensi kiri dan kanan, maka bisa kita katakan yang ada di sebelah kiri adalah kumpulan dari perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman negatif, lalu garis itu kita telusuri semakin ke kanan perasaan negatif itu semakin berkurang, sampailah di titik nol, netral, tidak sedih tidak senang, lalu kita telusuri ke kanan di sanalah tempat bermukim perasaan-perasaan positif. Jadilah kita mempunyai model sederhana. Umumnya dua jenis perasaan itu hanya bisa terjadi secara sendirian pada orang. Misalnya kalau sedang sedih, tidak mungkin dia pada saat yang sama sekaligus gembira. Sebaliknya bila sedang dihinggapi rasa senang, pada saat itu sedihnya hilang. Dengan menyadari fakta sederhana seperti itu, orang bisa berlatih men...

Ketika ada yang hilang baik sengaja maupun tidak sengaja

 Ketika ada yang hilang baik sengaja maupun tidak sengaja: Blog saya di tempat kerja hilang .... ... lepaskanlah. Blog saya yang ada di tempat kantor saya bekerja terhapus. Ada rasa kecewa karena saya mau memelihara blog di tempat kerja mungkin untuk biar saya eksis? atau biar saya bagaimana? Alhamdulillah semua ada batas waktunya, blog saya yang saya rawat dan pelihara meskipun tidak subur, di tempat saya bekerja akhirnya kemarin menemui ajalnya. Data saya semuanya hilang! dan alhamdulillah saya tidak protes kepada pengelola, hanya menyampaikan nota status di akun saya bahwa blog saya telah hilang. Begitulah nanti semua yang kita buat di dunia ini akan hilang. Yang kita dapatkan di dunia ini akan hilang. Yang kita kumpulkan di dunia ini akan hilang. Karena bahwa pada hakekatnya kita ini milik siapa, kita semua sudah tahu. Kita tidak bisa memiliki apa pun. Bahkan diri kita sendiri kita tidak ada kuasa untuk memiliki: penglihatan, pendengaran, kemampuan berpikir, kemampuan belajar, ...

jalan sufi: wasilah amal, multiplier effect, kenyataan di dunia sekarang

 Sekadar belajar menulis, maafkan bila keliru: Yang terjadi adalah, semacam di dunia perburuhan semisal di dunia akademit perdosenan negara, di sana seorang dosen yang rajin mengumpulkan jejak amal perbuatannya terkait dengan aktivitas mendosen, mengumpulkan dengan rapi rajin dan tertib secara rutin, lalu menumpuk buat dibijekke/dikasih nilai, point, atau kredit, maka si dosen itu setelah cukup nilainya akan diangkat derajatnya ke derajad yang lebih tinggi. Tingkatan derajad dosen saat ini yang sedang berlaku adalah dari asisten ahli, lektor, lektor kelapa, dan guru basar. Begitulah, dosen akan dari tahun ke tahun akan menapaki pangkat mulai dari asisten ahli, lektor, lektor kelapa lalu guru beser. Implikasinya adalah pada kewenangan dan gajian. Semakin tinggi titelnya akan semakin tinggi pontensi kewenangan untuk mengampu tanggung jawab tertentu dan pada gilirannya akan menaikkan jumlah rewards-nya. Hal itu tidak nya terjadi di dunia perkulian di bidang akademit dalam hal ini perd...

jangan putus asa

 Asa adalah harapan yang sebenarnya bisa kita tanamkan berulang-ulang dan kita pupuk supaya dia tumbuh makin lama makin besar dan makin subur. Namun pada penggalan hidup tertentu, ada saja kejadian yang membuat tanaman asa kita masuk angin terkena infeksi. Infeksi ini lama-lama kalau dibiarkan bisa menjadi semakin parah sedemikian parahnya hingga menjadikan tiada daya dan upaya untuk bisa melangkah. Tidak ada lagi gairah hidup. Kalau itu dibiarkan berlama-lama, gangguan internal akan semakin lama semakin parah, muncul gangguan internal seperti depresi, gangguan pergaulan sosial, sensitif, mudah tersinggung, dan menarik diri dari interaksi sosial. Tidak hanya itu, penyakit mental tersebut, kalau bisa kita sebut sebagai penyakit mental, akan merembet ke penyakit fisik, psikosomatis. Dia bisa merembet ke gangguan lambung, gangguan jantung, dan gangguan organ lainnya. Kalau saja manusia mau kembali kepada Tuhan, kepada Allah. Begini ceritanya: ketika kita mengalami kejadian yang sudah ...

Pengalaman di lembah duka dan di puncak bahagia

 Pengalaman di lembah duka yang kau lalui apakah dengan rasa sengsara Apakah kau lalui dengan duka nestapa apakah kau lalui dengan pikiran kalut kalang kabut bisa jadi kalau demikian, itu tandanya kau belum lulus ujian Pengalaman di puncak bahagia apakah kau lalui dengan rasa bangga membusungkan dada inilah aku kalau tidak ada aku ini adalah hasil jerih payahku aku layak dapat bintang bisa jadi kalau demikian, itu tandanya kau mungkin juga belum lulus ujian duka nestapa  bahagia  kalau sudah ketemu di satu ujung sana tidak akan pernah bisa menghalangimu kepada yang dibalik keduanya bahwa keduanya diciptakan untukmu sebagai sarana sarana ujian apakah kau lupa diri dalam duka apakah kau lupa diri dalam kemenangan therefore, please beware!

Tidak bisa tidak ya

Jalan ini jalan menanjak. Kalau tak menanjak, siapa pun akan mudah mencapai tujuan di atas sana. Jalan ke arah sebaliknya jalan menurun. Tanpa usaha, gampang turun Tapi jalan menanjak, kalau tanpa usaha, mana bisa kamu naik kecuali kalau dikehendaki olehNya. Tapi usaha itu sebenarnnya apa? Ya balik-baliknya dari Dia. Namun, sebagai awalan memang kamu "seolah-olah" mempunyai pilihan untuk bisa berusaha keras, untuk istiqomah, untuk melawan rasa malas. Dan ini memang "seakan-akan" kamu lah yang memicu untuk mengusahakannya! So, tersedia pilihan, pilihlah yang membawamu untuk menaiki tapak demi tapak tangga yang membawamu hari demi hari detik demi detik untuk semakin dekat kepadaNya.

Dari ujung ke ujung, pengalaman holistik integratif memadukan dua ekstrim yang saling bertolak belakang

Itu bisa kita lihat hanya kalau kita menarik diri menjauh dari kesibukan diri kita berinteraksi dengan yang lagi datang dan lagi bertamu. Kadang kita lupa kalau mereka itu tamu. Sehingga kita menjadi larut terbawa suasana dan lupa esensinya kalau dia itu tamu. Apalagi kalau kita masih lupa diri. Suasana tamu menghanyutkan diri.  Tamu itu sendiri dapat kita kategorikan menjadi dua ekstrim, di satu sisi yang sangat menyenangkan dan di sisi lain yang sangat menjengkelkan. Itupun seberapa menyenangkan dan seberapa menyedihkan levelnya tergantung sensor kita seberapa jauh kita masih lupa diri. Semakin lupa diri, semakin besar amplifikasi tingkat menyenangkan dan menjengkelkan, jarak meteran antara ekstrim kiri dan kanan menjadi sangat lebar. Standarnya sih, kalau menyenangkan ada indikasi syukur, kalau menjengkelkan ada indikasi sabar. Ada lagi, dua ekstrim itu sudah makin mendekat, sampai berhimpitan meterannya hampir tidak ada jarak, tidak lagi dia membedakan antara menyenangkan dan m...

Ketika tertimpa keadaan saat itulah ujiannya

Ketika tertimpa keadaan saat itulah ujiannya. Tidak di saat yang lain. Ketika kamu tertimpa keadaan yang membutuhkan kamu bersabar, saat itulah ujian kesabaranmu dimulai. BIla kamu gagal bersabar di saat itu, berarti kamu belum naik kelas dalam ujian kesbaranmu. Pernah kejadian pekerjaan kantor yang membuatmu merasa tidak enak banget di dalam pikiran. Berkecamuk. Ketika suasana itu tidak segera bisa kau redam dan kau serahkan kembali kepada yang maha mengatur suasana, kamu masih saja terjerat oleh suasana, dan suasana itu terbawa olehmu ke dalam memburuknya hubunganmu dengan orang-orang dekat di sekitarmu, maka saat itulah kau belum berhasil dalam ujian kesabaran. So kalau kamu nanti mengalami suasana-suasana yang mirip-mirip, waspadalah karena saat itu kamu sedang masuk ujian kesabaran untuk mengetahui apakah kamu sudah layak naik kelas atau belum. Bila masih belum, beristighfarlah banyak-banyak dan kembalilah kepada Allah untuk senantiasa diperkuat diperkuat di masa masa mendatang. h...

TURNING TOWARD THE HEART 032 Where Others End, There Marks Our Beginning Question 32: "Where Others End, There Marks Our Beginning" (Indiraj an-nihayah fi'l-bidayah) Would you please elaborate on the concept of "indiraj an-nihayah fi'l-bidayah"?

 FOKUS KEMBALI KE HATI 032 Ketika Yang Lain di Titik Akhir, dari Titik Akhir itulah Kami Memulai Pertanyaan 32: "Ketika Yang Lain Mengakhiri, dari Situ Kami Memulai" (Indiraj an-nihayah fi'l-bidayah) Tolong jelaskan konsep "indiraj an-nihayah fi'l-bidayah"? Indirāj an-nihāyah fi'l-bidāyah, yang berarti "di mana orang lain berakhir. Di sana menandai awal kita," digunakan dalam tarekat Naqshbandi-Mujaddidī untuk menggambarkan urutan praktik spiritual yang khas. Diperkenalkan oleh Shaykh Bahā'uddin Naqshband pada abad ke empat belas, itu adalah teknik yang dirancang untuk membantu mengatasi rintangan yang membuat manusia tidak mendekat kepada Tuhan. Dua macam gangguan mengganggu kesadaran kita akan Sang Pencipta. Pertama adalah gangguan dari dunia luar yang menarik minat kita, menempati perhatian kita, dan menyebabkan kita melupakan Tuhan. Gangguan semacam itu terkait dengan diri (nafs). Kedua adalah gangguan yang berasal dari dalam d...

Langkah- langkah mengurus sendiri Balik nama mobil dari plat nomor ab kota kodya jogja yogyakarta ke sleman

Langkah- langkah mengurus sendiri Balik nama mobil dari plat nomor ab kota kodya jogja yogyakarta ke sleman Asal mobil: Kota Jogja Tujuan balik nama: Sleman (sesuai dengan alamat ktp pemilik yang baru) Langkah: Hari ke satu: 1. Cek fisik di samsat sleman  (datang pagi ya, supaya bisa langsung ke samsat kota) 2. Bawa hasil cek fisik dari samsat sleman ke samsat kota, sediakan Rp250ribu untuk ongkosnya (bayar lewat loket bank yang disediakan) 3. Tunggu setengah bulan lebih Hari ke dua: 4. -- tbd -- 5. -- tbd -- 6. -- tbd -- Langkah pertama: Cek fisik kendaraan di samsat sleman Datang ke sini: https://goo.gl/maps/CB6eQqahKqHb8tpG6 Samsat sleman, kantor ada di tengah-tengah, tempat parkiran mobil. Ada dua loket menghadap ke arah dalam dari posisi acuan pinggir jalan magelang. Kantor ini ada di luar kantor utama. Ketika kita di sini kita bisa melihat di arah kiri ada masjid, arah tengah ada kantor utama. Yang ditunjukkan: BPKB, STNK, KTP Sleman Anda, kuitansi beli...

Question 35: Awakening the Heart What does it mean for the heart to become "awakened" or "enlightened"?

Pertanyaan 35: Membangkitkan Hati  Apa artinya menjadi hati  "terbangun" atau "tercerahkan"?  Seperti yang telah kita bahas, manusia memiliki pusat batin  kesadaran, atau lațā'if. Dari sepuluh lața'if yang diakui oleh Tarekat Naqshbandi-Mujaddidī, latīfah qalb (hati) memiliki keistimewaan  pentingnya. An-Nu'mān bin Bashir e meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad berkata, "Ada sepotong daging di tubuh sehingga jika direformasi, seluruh tubuh menjadi baik, dan jika rusak, seluruh tubuh menjadi rusak. [Potongan daging] itu adalah hati.  Dengan bantuan praktik, transmisi, dan perhatian syekh, bahkan pada fase awal studi, para sālik  (pengembara spiritual) merasakan efek di hatinya. Beberapa siswa mengalami sensasi seperti detak jam; yang lain mendeteksi sesuatu seperti nyanyian burung gereja atau air yang menggelegak dalam teko. Penyair sufi Persia terkenal Hafiz (ra) (wafat 1391) m...