Will power benarkah mengantar Anda menuju sukses?

Will power (daya atau kekuatan kemauan atau kehendak, termasuk di dalamnya positive thinking) dieksekusi kalau masih terdapat beberapa alternatif pilihan. Misalnya, mau menyelesaikan tugas sekarang, atau mau bersantai dulu, mau menunda pekerjaan dulu. Di sini will power berperan. Namun, tidak selamanya will power menang, sebab dia kadang kondisinya tinggi, kadang sedang, kadang rendah. Kalau pas sedang atau rendah, peluang kalah menjadi besar. Sering mengandalkan will power itu tidak cukup.

Terus selanjutnya bagaimana?

Satu, jangan mengandalkan will power, tapi biasakan untuk rela berkorban. Jadikan pengorbanan itu sebagai investasi di awal untuk meraih cita-cita yang akan Anda harapkan untuk terwujud di masa depan. Sadari, tanpa pengorbanan, sulit untuk bisa mencapai cita-cita dengan mudah. Hanya mengandalkan will power, apalagi, Anda akan mengalami terlalu banyak struggle di jalan.

Tidak ada cita-cita yang bisa tercapai dengan mudah tanpa kerelaan berkorban. Semakin mulia dan  tinggi itu, semakin besar pengorbanan yang perlu diberikan. Pengorbanan itu misalnya waktu, fisik, pikiran, raga, dan bahkan jiwa.

Pengorbanan itu misalnya pula rasa tidak nyaman, keluar dari zona nyaman, prihatin, menahan diri dari berfoya-foya, menahan diri dari bersenang-senang, berpuasa, bersedekah, menyenangkan orang, menahan diri dari bikin susah orang, dan lain-lain. Pengorbanan juga berupa menahan diri dari gembira berlebihan ketika cita-cita tercapai.

Pengorbanan itu bisa Anda buat sampai membuat Anda dalam posisi at the point of no return. Kepalang basah, tidak ada lagi celah untuk mundur ke belakang. Yang ada hanyalah maju menggapai cita-cita.

Itu sudah menjadi hukum. Sopo nandur bakal ngundhuh.

Ketika yang kau cita-citakan adalah nearness to Allah, tentu tuntutan pengorbanannya juga tidak main-main. Seluruh hidupmu tidak cukup untuk dikorbankan sebagai investasi. Pun dunia seisinya, terasa masih belum cukup. Perlu kepasrahan total, total submission kepada Allah, tanpa reserve. Perlu pengorbanan dan kepayahan untuk menjadi al-mustaqiim.

Selain itu, sisi duniawi juga tidak ada alasan untuk kau lupakan. Dua sisi diusahakan untuk sukses side by side.

Dua, mengusahakan terbentuk lingkungan orang-orang seperjuangan. Ini akan menjadi support system. Tanpa dukungan lingkungan orang-orang sejenis, cita-cita bisa kandas gara-gara lingkungan yang tidak mendukung. Perjuangan membentuk lingkungan sejenis ini juga memerlukan pengorbanan lagi.

Tiga, mentor. Di atas langit ada langit. Ketika Anda mempunyai mentor yang sudah berhasil mencapai cita-cita seperti yang Anda cita-citakan, ini merupakan modal satu lagi yang bisa mempercepat Anda mencapai cita-cita. Anda akan mendapatkan bimbingan dan arahan ketika sedang mengalami kendala atau hambatan.

Jadi ada tiga yang Anda siapkan, yakni kerelaan berkorban sebagai investasi awal, kemauan membentuk lingkungan sejenis yang mendukung, dan mentor.

Selamat berjuang!

Comments

Popular posts from this blog

How to collect tags in a vimwiki?

I want to find step by step on how to use unitime for timetabling of a university, a department, or a school

How to create anchor withn a page in vimwiki system?