Kalau sedih, apa yang kamu sedihkan

Kalau sedih, apa yang kamu sedihkan? Tidaklah selama ini kamu baik-baik saja?

Bukankah semua itu hasil akumulasi amal-amal perbuatanmu selama ini? Tidakkah kau ingat pepatah, yang menanam dia yang menuai? Bukankah semua itu merupakan pelajaran yang sangat berharga bagimu untuk kau jadikan bekal dalam menjalani sisa hidupmu?

Tidakkah kau ingin untuk bisa lebih berhati-hati dalam menjaga ucapanmu? Tidak terlalu mudah untuk menuliskan komentar di setiap komunikasi individu maupun grup di wa atau media lainnya? Lebih berhitungan lagi dalam melangkahkan jengkal demi jengkal gerakan langkah kakimu? Lebih berhati-hati lagi dalam mengayunkan ayunan tanganmu?

Tidakkah kau ingin untuk memenuhi setiap jeda aktivitasmu dengan memohon ampun kepada Allah subhaanahu wa ta'aala? Mendoakan orang tuamu? Orang-orang di sekelilingmu? Bersholawat kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam?

Tidakkah kau perhatikan bahwa jantungmu masih berdenyut? Darahmu masih mengalir? Nafasmu masih berhembus keluar masuk? Matamu masih bisa melihat dan membaca? Hatimu masih belum begitu buta?

Nikmat dari Tuhanmu mana lagi yang hendak kamu dustakan?

Masihkah kau menuruti keinginanmu untuk bersedih? Alasan apa lagi yang bisa kau utarakan sehingga kau harus bersedih? Tidakkah semua yang ada di dunia ini berjalan mengikuti garis edarnya? Mengikuti garis takdir yang ditetapkan oleh Tuhanmu?

Kalau begitu tidakkah sudah tidak ada alasan lagi bagimu untuk bersedih?

Mengapa kau masih mau bersedih?

Tidakkah semua itu kau sadari bahwa itulah yang terbaik untuk kau alami? Mengapa kau mau lari dari kenyataan? Mau lari ke mana kamu, kalau sudah tidak ada lagi tempat yang bisa menghilangkan dirimu dari kenyataan? Tidakkah kamu mau menerima kenyataan hidupmu? Bukankah semua itu sudah menjadi tanggung jawabmu? Tidakkah kau ingin menjadi orang yang bertanggung jawab?

Sudahlah, berjalanlah dengan tegak. Tatap matahari dengan semangat. Sambut setiap detik kehidupan dengan penuh harapan baik. Bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi. Nikmati proses pekerjaan. Penuhi hari-harimu dengan amal sholeh. Ikhlaskan jiwa dan ragamu untuk mengukir kebaikan demi kebaikan detik demi detik dengan penuh semangat, ikhlas lillaahi ta'aala.

Berjuanglah untuk menggapainya ridho Allah subhaanahu wa ta'aala dengan sekuat jiwa ragamu, sepenuh hatimu.

Semoga Allah meridhoi, alam semesta mendukungmu. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

How to collect tags in a vimwiki?

I want to find step by step on how to use unitime for timetabling of a university, a department, or a school

How to create anchor withn a page in vimwiki system?