Ketika mau masuk ke 2018 bulat mau lima puluh,
kenapa kamu ragu
tidakkah sudah ada jaminan
bahwa yang harus melakukan semua ini
bukan kamu ansih?
Kamu tetap berkarakteristik untuk bisa mengambil keputusan, namun tidakkah kau tahu bahwa di balik kau sedang menganbil keputusan itu ada saluran yang bisa mengilhamkan kepada dirimu untuk menghasilkan keputusan yang jitu. Majas. mantap. Tepat.
Kalau kau tatap ke depan, lalu kau berandai-andai, lalu kau akan terselimurkan kembali bahwa semua ini yang bertanggung-jawab adalah kau ansih.
Lalu mengapa kau menjadi semakin jauh dariNya? Mengapa kau semakin menjadi sombong? Kau ambil alih segala tanggung jawab? Kau ambil alih segala sesuatu, bahwa sesuatu harus sesuai dengan keinginanmu?
Lalu Dia kau anggap siapa? Tidakkah kau ingin semakin mendekatiNya? Tidakkah selama ini kau sedang berusaha, berikhtiyar, belajar kepada seorang guru, dengan ikhlas, agar kau semakin lama semakin bisa semakin dekat denganNya? Bukan untuk tujuan enlightment. Bukan untuk tujuan pencerahan. Tapi tujuan yang lebih jauh dari itu, untuk semakin lama semakin dekat denganNya. Ini adalah proses perjalanan terus menerus selama hidupmu dikandung tubuhmu.
Jadi mengapa kau harus merasa frustasi? Merasa cemberut? Merasa bahwa ada yang menghalang-halangimu untuk berusaha berjuang berjihat menuju ke sana?
http://jalny.blogspot.com .... terus mengasah dan memverbalkan apa-apa yang bergelora, bergemuruh, berguncang, di dalam pikiran, dada, hati, kalbu, ruh, dsb. mu ...di bawah bimbingan Shaykh
------------------------------
-------------
Universitas Negeri Yogyakarta
www.uny.ac.id
-------------------------------------------
Comments
Post a Comment