Posts

Showing posts from September, 2017

Allah adalah pemelihara, sahabat, dan kekasih

   Bagi seorang Sufi, Tuhan adalah penjaga, teman, dan kekasih. Seorang Sufi tahu bahwa Tuhan terlibat dalam semua urusan pribadi. Apapun yang terjadi, semua itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Anda mungkin menganggap Sufi sebagai orang yang optimis, ceria, bahagia, puas dengan hanya melakukan pekerjaannya, yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sufi melihat melampaui eksternalitas dan yang tampak, dan percaya bahwa ada maksud dan makna di balik semua keadaan. Dia mengembangkan organ kesadaran perseptif yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman tentang makna tersebut.  ‎ ~ dari buku "Beralih ke arah hati" To the Sufi, God is caretaker, friend, and beloved.  The Sufi knows that God is involved in all personal affairs.  Whatever transpires is in accordance with God's wishes.  You may find the Sufi to be optimistic, cheerful, happy, contented with simply going about his or her work, confident that everything will be all right.  The Sufi sees...

Agama menyelamatkan keyakinan

Banyak yang diselamatkan dengan agama antara lain keyakinan. Agama meminta orang yakin, yakin kepada Allah. Membulatkan keyakinan di dalam qalb. Kalau keyakinan sudah bulat, beres. Terjadinya ketidakberesan itu adalah tanda bila keyakinan di dalam qalb belum bulat. Perbanyak istighfar salawat tahlil dan usaha untuk membulatkan keyakinan di dalam qalb. Usaha m embulatkan keyakinan di dalam qalb adalah perjalanan sepanjang hayat, perjuangan sepanjang hidup. Ingat tidak dengan sabda Baginda Rasulullah, tentang jihad terbesar? Itu berimplikasi termasuk jihad dalam rangka membuat keyakinan yang bulat.

Refleksi kepala lima, dari mana, di mana, mau ke mana kita manusia

Ketika mau kepala lima, orang berharap kehidupan sudah mapan dari sisi ekonomi. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mapan di sekitar usia kepala lima. Ada yang masih bergulat dengan gali lubang tutup lubang. Ada yang masih pas pasan. Penghasilan yang masuk, itulah yang keluar, tidak ada sisa untuk ditabung. Ada pula yang sudah turah-turah. Semua itu bisa diketahui, dan boleh menjadi bahan refleksi dan renungan. Ada semacam miniatur hukum alam, sopo nandur, ngundhuh. Yang sudah turah-turah tetap akan mengalami tantangan seberapa bersyukur mereka. Yang masih gali lubang tutup lubang, tertantang seberapa sabar mereka. Dan mereka semua sama-sama menghadapi tantangan bersama, secara individu sudah seberapa dekat mereka dengan Allah SWT dan usaha apa lagi yang akan mereka ikhtiarkan guna mendekati lebih dekat lagi kepada Allah SWT. Ini mengingat dunia adalah sarana, dan bukan tujuan akhir. Tujuan akhir adalah Allah SWT karena hukum yang berlaku adalah innaalillaahi wa innaailaihi r...

Prime time dan least prime time dengan Qur'an

Prime time adalah pagi. Bagaimana kalau diawali rutin, minimal menatap dan membunyikan Qur'an sebanyak satu sampai dua lembar? Paksa lakukan eksperimen ini selama minimal empat puluh hari, lalu evaluasi apa yang terjadi. Lanjutkan selama tiga bulan, lalu evaluasi apa yang terjadi. Demikian untuk enam bulan dan satu tahun. Untuk kemudian lakukan evaluasi tahunan. Mengapa? Pertama, Qur'an adalah kitab suci. Kitab ini merupakan salah satu mukjizat peninggalan Kanjeng Rosululloh SAW. Siapa yang tidak kenal Beliau? Tauladan ideal umat manusia tanpa tanding, itulah Beliau. Mengapa berpaling ke ajaran lain? Mengapa mencari yang lain? Sudahlah menyerah saja kepada Beliau untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, jangan lewat yang aneh-aneh. Beliau sudah terbukti. Kedua, prime time adalah saat ketika diri mudah menerima berkah, reseptif maksimal. Kegiatan apa yang lebih bermanfaat daripada membuka dan membunyikan kitab suci? Tidak ada. Suplemen spiritual ini akan menjadi char...

Mencari guru sufi, mursyid, Shaikh, syech

Menjalani praktik latihan sufi sufistik adalah pilihan. Tidak ada paksaan dalam Islam, tidak pula ada paksaan dalam mempraktikkan ajaran sufi. Tapi kalau panggilan jiwa sudah tidak bisa ditahan lagi, tentu itu tidak sepatutnya kalau ditunda-tunda. Segera berguru agar perjalan lebih bisa terbimbing dan terarah. Mungkin-mungkin saja sih, melakukan perjalanan tanpa bimbingan seorang Shaikh, namun kalau ada Shaikh yang sudah ahlinya di bidang itu, kenapa mesti menempuh jalur yang terlalu berisiko? Ibarat yang gampang adalah ketika kita belajar di dunia akademik kebanyakan orang menempuh dengan jalur terbimbing melalui sekolah sampai perguruan tinggi. Lebih ada irama dan kepastian kurikulum. Juga lewat satu jalur saja, sebaiknya jangan sekolah di sekolah dobel-dobel biar potensimu bisa dikembangkan secara maksimal. Berobat ke satu dokter lebih aman daripada berobat ke beberapa orang dokter sekaligus, akan muncul bahaya overdosis atau komplikasi obat satu dengan obat lainnya. Website: the ...