Khilafah tugas bukan tanpa perlengkapan

Khilafah secara umum, adalah yang diemban oleh setiap orang Islam sebagai tugas yang tadinya ditawarkan kepada selain manusia, tapi tidak disanggupi. Manusia sanggup.

Dalam kondisi dua kutub, manusia dalam mengemban amanat ini mengalami dinamika. Tugas dijalankan lebih menyerupai seni. Tingkat keberhasilan bervariasi, bahkan ada yang bisa dikatakan gagal. Untungnya Tuhan membekali manusia dengan surat Al Fatihah, yang salah satu ayatnya sungguh dahsyat, yakni yang berisi doa agar si manusia bisa senantiasa ditolong Tuhan untuk bisa Istiqomah, yakni ihdina shirootol mustaqiim, ya Tuhan tunjukkanlah tuntunlah kami agar  selalu berada di jalan orang-orang yang Istiqamah.

Doa ini sungguh dahsyat kalau membacanya dengan disadari. Namun kebanyakan orang ketika membaca doa ini dalam sholat-sholat mereka hanya secara kebiasaan, membeo, sehingga makna yang dahsyat tidak membekas sedikitpun di benak, maupun di qolb orang. Ini menjadi tantangan. Harus ada tekat agar ketika membaca doa ini dilakukan dengan penuh kesadaran.

Nah, ketemu sekarang kuncinya. Allah tidak menugasi manusia tanpa perlengkapan dan peralatan. Tinggal manusia yang harus sadar, mau apa tidak memanfaatkan peralatan itu, antara lain senjata doa baik di dalam, maupun di luar sholat.

Kalau manusia kondisinya loyo jasmani atau loyo rohani, bahkan kalau berpenyakitan, jasmani atau penyakit rohani, termasuk penyakitan malas, itu artinya salah dia sendiri.

Ayo bangkit, gunakan peralatanmu untuk memerankan tugas sebagai Khalifah, tugas ke khilafah an di muka bumi ini.

Selamat bertugas dengan penuh percaya kepada yang memberi tugas.