Harus ada jalan yang sebenarnya sudah ada sejalan dengan life is not meant to be a struggle

Life is not meant to be a struggle bukan berarti hidup tanpa ujian dan tanpa cobaan. Untuk naik kelas bisa didatangkan ujian atau cobaan.

Bahkan di setiap tarikan dan hembusan nafas terdapat ujian, bisa juga cobaan. Ketika mampu menarik nafas, apakah kamu lalai sehingga lupa untuk bersyukur? Ketika mampu menghembuskan nafas, apakah kamu juga demikian?

Atau ketika kamu menghadapi aneka rupa-rupa peristiwa kehidupan, mulai dari melihat atau mengalami interaksi yang mungkin menyebalkan, mengalami kondisi seolah-olah merasa kekurangan provisions, mengalami kondisi kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari, atau kondisi yang lebih mencemaskan dari itu, semisal musibah individu, keluarga, maupun masal, sakit, capek, dan lain-lain, semua itu jangan sampai melalaikan dirimu dari tetap fokus kepada Allah.

Life is not meant to be a struggle bukan berarti bebas dari struggle. Struggle itu tetap ada di sana. Struggle punya tugas dan fungsi sendiri yang itu harus dipisahkan dari life. Life harus tetap life yang semuanya dipasrahkan kepada Allah. Struggle yang kau alami sebagai tanda life mu jangan sampai menurunkan keyakinan dan keimananmu kepada Allah, bahwa aselinya memang Life is not meant to be a struggle. Kalau ada struggle itu adalah karakteristik dunia, panggung sandiwara, panggung ujian, panggung cobaan. Tapi kalau sudah ndherek gusti, apa pun bisa terjadi, dan terjadinya dengan rela, reda, ridho, nerimo, ndherek dhawuh.