Posts

Showing posts from March, 2017

Menyikapi PHK alias pemutusan hubungan kerja

Baru saja aku mendapati bahwa di salah satu grup WA aku dikeluarkan dari grup itu. Kejadian seperti ini juga aku pernah menjumpai pada diri orang lain saat dia pensiun dan setelah itu dikeluarkan dari grup WA terkait dengan koordinasi pekerjaan tambahan. Kalau dirasa-rasakan bisa jadi ada rasa mak jleg. Bisa jadi pada diri orang lain ada rasa tidak hanya mak jleg namun lebih dari itu. Mungkin terpukul, bahkan mungkin bisa membuat orang tersebut bisa tertekan untuk beberapa saat. Kembali ke kasus saya, rasa mak jleg itu wajar dan harus aku arahkan ke arah introspeksi. Introspeksi itu misalnya bisa jadi karena performansi saya di masa lalu tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak pemberi kerja, bisa jadi karena memang ada sebab-sebab lain yang sifatnya internal dari sana sehingga sudah tidak lagi perlu tenaga outsource karena mungkin para tenaga aseli sudah pada kembali dari tugas belajar. Kalau saya menebak-nebak dan berandai-andai, akan muncul daftar itu secara berkepanjangan, da...

Masuk lima puluh mau apa lagi

Terlalu banyak keinginan apa itu baik. Sementara kamu sudah berjalan dan hampir masuk etape lima puluh. Menyesali masa lalu apa itu baik. Sementara setiap orang pasti pernah merasa tidak puas dengan prestasi yang pernah dia raih di masa lalu. Cemas akan masa depan  apa itu baik. Sementara setiap orang berlomba-lomba membangun masa depan siang malam, apakah kamu juga ingin terjun bersama mereka untuk memperjuangkan masa depan yang cerah? Menikmati perjalanan itu yang sebaiknya dipilih. Masa lalu sudah berlalu, dan biarkan berlalu. Masa depan itu sudah pasti ada di depan, tinggal dijalani dan pasti datang. Terimalah diri apa adanya, cintai dirimu sepenuh hatimu, nikmati keindahan, baik keindahan yang di luar maupun keindahan yang di dalam. De so mas go won. Sumber: http://jalny.blogspot.com

Sholat di masjid kuno

Untuk menyegarkan suasana hati tidak ada jeleknya untuk sekali-sekali sholat di masjid kuno asing  lalu berdiam diri untuk empat puluh menit sampai satu jam di dalam masjid itu.  Manfaat lain adalah kalau sholat itu berjamaah dengan orang setempat, ada peluang untuk bisa sholat bareng dengan some pious people di situ. Secara tidak langsung berkah yang mereka nikmati akan ikut pula kita rasakan. Selain itu setidaknya ajaran agar kadang kita menyertai pious people bisa kita amalkan, terutama kalau kita sudah lama tidak ada kesempatan untuk menemui dan membersamai mereka. Suasana menjadi orang asing yang tidak dikenali oleh orang lokal bisa jadi mendukung kekhusukan kita dalam menghampiri Allah SWT. Selamat mencoba. Sumber: http://jalny.blogspot.com

Standard perbuatan ditetapkan

Standard perbuatan ditetapkan agar ada patokan. Apa standard yang dipakai?  Santai kelihatannya tidak boleh sering-sering. Soalnya bisa menuju kepada kemalasan. Padahal kita tahu, malas itu dikecam Rosululloh. Ingat ada doa untuk berlindung kepada Allah dari malas atau kasl.  Ada anjuran juga untuk berlomba dalam berbuat baik, yakni fastabiqul khoirot.  Ada bukti prestasi Rosululloh. Ada bukti prestasi shahabat. Ada bukti prestasi panerus shahabat, dan seterusnya.  Dengan analogi, tidak ada alasan bagimu untuk tidak mengukir prestasi. Setidaknya, di hati harus ada azam, ada himmah, untuk berprestasi, untuk memberikan manfaat kepada ummat dan dunia. Sehingga ketika kamu sudah meninggal dunia nanti pun akan tetap berbau semerbak harum mewangi. Secara attitude pun kamu harus memilih attitude yang sudah tertentu. Kamu tidak boleh bebas. Sumber: http://jalny.blogspot.com

kekeselen

kalau kekeselen itu artinya bisa jadi kondisi orang setelah bekerja keras, bisa juga setelah menahan beban berat dalam waktu yang lama, bisa juga setelah mengalami keadaan yang tidak diinginkan dalam waktu yang lama. Apapun penyebabnya, kekeselen bisa berdampak pada fisik bisa juga pada mental, bisa juga pada kedua-duanya. Kondisi ini adalah kondisi manusiawi. Kondisi ini adalah pemberian dari Allah. Karena pemberian dari Allah, menyikapi kekeselen dengan penolakan akan menambah tingkat kekeselen menjadi lebih kesel lagi. Tapi kalau menyikapi kekeselen dengan penuh penerimaan, akan muncul rasa lega dan syukur. Dalam kondisi kekeselen masih ada kesadaran kalau di balik itu semua adalah Allah. Kekeselen juga bisa disebabkan oleh capek melihat keadaan eksternal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan secara internal. Orang bilang ada gap atau problem. Sumber: http://jalny.blogspot.com